|
Film Ayat-Ayat Cinta 2 |
Film Ayat-Ayat Cinta 2 yang terinspirasi dari Novel dengan judul
yang sama, telah mulai ditayangkan sejak akhir Desember 2017. Film ini adalah
sekuel dari film Ayat-Ayat Cinta 1. Nah pada 27 Desember 2017, saya ikut nonton
bareng bersama FLP (Forum Lingkar Pena) Bandar Lampung.
Nah kali ini saya ingin mengisahkan tentang sedikit pendapat saya
mengenai jalan cerita film Ayat-Ayat Cinta 2. Berpendapat tentu boleh dong :)
Di dalam film ini, sang tokoh utama, Fahri sudah menjadi profesor
bidang filologi dari Jerman dan mengajar di Edinburgh, Skotlandia. Sehingga,
gestur dan cara bicaranya terlihat semakin matang. Selain mengajar, ia juga
memiliki bisnis yang telah dirintis bersama istrinya, Aisha. Penampilannya
semakin modis. Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah diterima orang-orang
sekitar, tidak dipandang aneh oleh masyarakat Eropa. Ia masih menjaga batasan
dalam berinteraksi dengan perempuan, tetapi tidak sekaku dulu.
|
Fahri sedang sholat di ruang kelas |
Kisah ini dimulai dengan Fahry yang sedang shalat di ruang kelas,
sebelum dia memulai pelajaran. Ada beberapa mahasiswa nya yang berkomentar. Ada
yang bilang ia tidak lah pantas menjadi seorang dosen. Ada juga dua orang
mahasiswi yang tertarik dengan nya.
Saat Fahri memulai pelajaran, ada yang bertanya mengenai kedudukan
seorang wanita dalam Islam. Sebenarnya Fahri ingin menjawab, tapi ada seseorang
mahasiswi yang menjawab pertanyaan itu. Dengan lugas dan tepat sekali jawaban
nya. Sementara Fahri juga membenarkan jawabannya.
Setelah pelajaran usai, mahasiswi itu menemui Fahri. Ternyata dia
adalah Hulya, sepupu dari Aisa, istri Fahri. Mereka pun berbincang-bincang, dan
pulang bersama. Dalam perjalanan, mereka mampir sebentar di minimarket miliknya
Fahri. Tak disangka, di sana Fahri diberi seporsi makanan oleh seorang
mahasiswinya yang ternyata mengaguminya.
Fahri tinggal di daerah yang terdiri dari berbagai bangsa dan
agama. Ada tetangganya yang bernama Oma Brenda, seorang Yahudi yang tidak suka
dengannya. Tapi Fahri tetap bersikap biasa, bahkan mengantarkannya ke tempat
beribadah orang-orang Yahudi. Suatu hari, anaknya Oma Brenda mengusirnya dari
rumah, karena rumah itu telah dijual. Fahri dengan kebaikan, menolong Oma
Brenda dengan menebus kembali rumah tersebut.
Fahri juga bertetangga dengan sebuah keluarga dengan sepasang kakak
adik. Kakaknya, Keira tidaklah suka dengan kehadiran Fahri. Malahan, ketika
Keira dibantu oleh Fahri, ia tidak berterima kasih kepada Fahri. Sementara
adiknya, Jason seringkali mencoret-coret mobil Fahri. Suatu saat, Jason
tertangkap sedang mencuri di minimarket miliknya Fahri. Fahri tetap bersikap
baik, bahkan membiarkan nya mengambil barang-barang secara gratis.
|
Fahri sedang berbincang dengan Hulya |
Di suatu saat, saat Fahri dan teman-temannya sudah selesai
menunaikan shalat di suatu masjid. Ada seorang wanita bercadar, yang dimarahin
orang-orang karena mengemis di depan masjid. Fahri membela wanita itu dan
bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Dan setelah dijelaskan, orang-orang itu
pun mengerti dan segera pergi. Wanita itu bernama Sabina, ia tidak memiliki
tempat tinggal. Dengan senang hati, Fahri pun menawarkan Sabina untuk tinggal
di rumahnya sebagai seorang pembantu.
Padahal, jika kita sebagai penonton mengamati Sabina ini. Ia
terlihat seperti Aisa, istri Fahri. Namun hanya Oma Brenda yang tak sengaja
pernah melihat wajahnya secara langsung.
Hingga suatu hari, Ayahnya Hulya datang menemui Fahri dan
memintanya untuk menikahi anaknya, Hulya. Dengan penuh kebimbangan, hingga pada
akhirnya Fahri pun memutuskan untuk menikah.
Sementara itu, Keira yang sudah terkenal sebagai seorang pemain
biola. Di salah satu talk show, mengucapkan sebuah janji :”Jika seorang yang
telah membantunya adalah seorang wanita, maka akan ia jadikan saudara. Namun
jika seorang pria, maka ia akan menikahinya. Hingga suatu hari, ia pun menemui
orang tersebut. Dan ternyata, itu adalah Fahri. Keira pun memintanya untuk
menikahinya, namun Fahri menolaknya.
Di akhir kisah, saat Hulya masuk ke rumah sakit. Fahri pun
mengetahui bahwa Sabina adalah Aisa, istrinya yang selama ini ia cari. Saat
Hulya telah melahirkan bayinya, ia pun berpesan kepada Aisa agar mau
mengoperasi wajahnya dan menggantinya dengan wajah Hulya. Begitulah, pada
akhirnya Fahri pun kembali berkumpul bersama Aisa serta anaknya, yang tak lain
adalah anak dari Hulya.
Kesimpulan: di dalam film Ayat-ayat Cinta 2 ini, Fahri seperti
seorang pria yang diidamkan semua wanita. Ia adalah seorang pria yang mapan dan
berhati mulia. Tak mengharapkan pamrih dalam membantu orang lain.
Nah, kebetulan saya pernah membaca beberapa tulisan mengenai kritik
terhadap film Ayat-ayat Cinta 2 ini. Tentu saja setiap orang berhak untuk
berpendapat. Namun menurut saya, ini hanyalah cerita fiksi, jadi wajar saja
bila tak sesuai dengan harapan banyak orang.
Nah
bagaimana pendapat kalian tentang film ini?
Memang film itu fiksi tapi SE fiksi fiksi nya tentu yang buat punya Otak sehingga bosan berlogika ketika buat film. Shooting di luar negeri tapi sebagian besar pemeran orang Indonesia. Tinggal di kompleks yang semuanya lancar ngomong bahasa Indonesia. Yang paling buat Gak masuk akal apa ia Fahri gak mengenali Bentuk badan istrinya sendiri. ?... sesuatu yang gak mungkin banged!!! Trus adegan hayal perdebatan di kampus yang tetiba kayak sidang. Semua aktivitas Kampus pake Bahasa Indonesia?! Wow! Kayak lagi di jogya yaaa hahahahaha.... film hayaL mampus!!! Mengecewakan.
BalasHapusIya saya juga memang kecewa dengan film nya yg tak sebagus film Ayat ayat cinta 1. Iya tapi setidaknya kita bisa menghargai hasil kerja keras para pembuat film ini.
BalasHapusBelum nonton tapi berasa udah nonton karena banyak membaca review film ini dari bbrp sudut pandang terlepas pro dan kontra di dalamnya.dari baca reviewnya tokoh fahri di buat terlalu sempurna banget makanya bikin klepek kaum hawa🤣🤣
BalasHapusBenar banget mbak... sepertinya tokoh fahri dibuat terlalu perfect. Jadi terlihat seperti tak ada cacatnya. Tp overall saya suka filmnya.
HapusDari film ayat ayat cinta 1 sudah pengen banget nonton, malah udah ada ayat-ayat cinta 2 masih belum kesampaian nonton. Setelah baca cerita nya jadi pengen banget punya sikap seperti Fahri. Selalu bersikap baik dimana pun tempat nya dan dengan siapa, tidak mengurangi niatan untuk berbuat kebaikan
BalasHapusWah... yok segera ditonton kang, mumpung masih ada di bioskop loh. Biar bisa melihat langsung gimana alur ceritanya.
HapusAku menikmati setting Film ACC2, keren aja Film Islami ada setting Palestina, Film Ketika Mas Gagah Pergi aja luar biasa negonya ada scene Palestina. Luar biasa keren buat tim sukses ACC 2
BalasHapusIya mbak, settingan film nya cukup menarik dengan sedikit cerita di Palestina. Semoga film-film Islami semakin bermunculan di Indonesia.
HapusAku belum nonton yang AAC2. Tapi dari berbagai review sudah bisa menyimpulkan ke-wow-an film ini. Kalau menurutku memang lebih bagus yang pertama. Tapi aku suka ada bagian yang menceritakan tentang Palestina. Jadi orang akan semakin tahu bagaimana biadabnya Israel di tanah Palestina. bagaimana pun juga tetap harus dukung film baik. Terutama yang bernuansa Islami seperti film ini.
BalasHapusYa setuju sekali... kita harus terus mendukung film yang bernuansa Islam.
HapusReviewnya lengkap banget mas novrian, sepertinya sosok.fahri ini tergambarkan begitu sempurna ya. Serasa tidak mungkin dalam kehidupan nyata. Tapi bolehlah ya dijadikan panutan dengan segala kekurangan kita
BalasHapusIya mas.. sosok Fahri ini tergambang jelas di kepala. Memang serasa tak mungkin jika nyata, tapi bisa jadi panutan setiap orang, terutama bagi pria.
HapusSaya pribadi menikmati film ini. Film yang menyisipkan banyak nilai positif di dalam lakonnya. Kekurangan yang ada di film tidak menutupi kesuksesannya membawa penonton ke berbagai susasana yang penuh seih, tawa, deg-degan, juga perenungan yang dalam.
BalasHapusIya mas film yang sangat menyentuh bagi yang menontonnya. Maju terus untuk perfilman Indonesia.
HapusSaya penasaran setting tempat-tempatnya.. Tapi gak penasaran sama film nya.. Hehehe..
BalasHapusWah.. penasaran sama lokasi syuting nya ya... ya bolehlah ya haha...
HapusSayang karena saya tinggal jauh dari Bioskop cukup puas saja lihat Trailer Ayat-Ayat Cinta 2 juga mbaca review baik positif maupun negatif yah tentu saja masih ada kritikus film. hihih.
BalasHapusIya bang, sebagai penikmat film, kita cukup mengapresiasi kreatifitas mereka.
Hapus