|
Tema di Hari ke-18 @30haribercerita |
Halo semua. Kemarin saya sudah menuliskan tentang keseruan cerita saya di 10 hari pertama di 30 Hari Bercerita. Buat yang belum tahu, ini seperti bercerita tentang keseharian di instagram selama 30hari.
Nah sekarang saya akan menuliskan cerita di 10 hari berikutnya.
Silahkan disimak ya!
11. Hari ke-11
--------------
Yeay.. dapet ucapan selamat dari YouTube. Atas pencapaian 100 subscribers pada 7 Januari 2019 lalu. Dan sampai hari ini berjumlah 105 subscribers.
.
Awal mulanya buat akun hanya untuk iseng-iseng upload video Lyp sinc. Sejak 2013, saat masih kuliah. Dan baru mulai rutin buat video tahun 2018. Hingga akhirnya jadi sebuah hobi.
.
Menjadi seorang Youtuber itu cuma hobi, jika diapresiasi diterima dengan senang hati. Jumlah view hanya klik semata. Sementara nge-vlog adalah rasa suka. Tetap berkarya adalah langkah nyata. Sebagai bukti kreatifitas anak bangsa.
.
Bantu saya untuk terus semangat menghasilkan video berkualitas dengan subscribe my channel 👇
-Novrian Teachs-
https://www.youtube.com/channel/UC-k3X8UPdTQALSqGEzZKvKg
Atau klik link di Bio.
.
Terimakasih sudah mampir membaca cerita saya.
.
#30haribercerita #30hbc1911
#youtube #youtubers #subscribeya #subscribe
12. Hari ke-12
---------------
Bagaimana jika kita tak pernah lahir ke dunia? Tentu kita tak akan pernah merasakan arti sebuah kehidupan.
.
Bagaimana jika kita tak memanfaatkan hidup ini dengan baik? Selalu berbuat hal yang tidak baik dan tidak bermanfaat. Tentu kita telah berbuat hal yang sia-sia.
.
Bagaimana jika kita tak pernah beribadah? Yang kita lakukan hanyalah mencari harta dan tahta. Tentu kita hanya berpikir kepentingan diri sendiri.
.
Bagaimana jika kita tak pernah berpikir tentang akhirat? Kita hanya memikirkan tentang dunia semata. Tentu kita adalah orang yang merugi.
.
Bagaimana jika kita tak pernah peduli dengan orang lain? Jangankan membantu orang yang kesusahan, menemui mereka saja kita tak mau. Tentu kita tak memiliki simpati sosial terhadap sesama.
.
Bagaimana jika kita tak bisa membanggakan kedua orang tua? Kita hanya menyusahkan keduanya, tak pernah membuat mereka bahagia. Tentu kita bukanlah anak yang berbakti.
.
Bagaimana jika dan hanya jika?
Itu hanyalah sebagian kecil gambaran sikap kita tentang artinya hidup. Selama kita masih diberi kesempatan untuk bernapas, lakukanlah yang terbaik dan tak lupa berusaha untuk membahagiakan kedua orang tua kita.
.
#30haribercerita #30hbc19jika #30hbc1912 #30hbcbagaimanajika #tentanghidup #kehidupan #artihidup
13. Hari ke-13
---------------
Tentang Jodoh
.
Kalo kata lagu
Jodoh.. tak usah dikejar-kejar
Apa iya?
Nyatanya, kalo diam saja mana mungkin bisa bertemu jodoh
.
Kalo kata orang-orang
Jodoh gak akan kemana
Apa iya?
Nyatanya, kalo gak kemana-mana ya tak akan berjodoh
.
Kalo kata kak Anandito
Setelah akad, baru bisa disebut jodoh
Nah, ini baru benar
Selama belum terucap ijab sah, belum lah disebut jodoh
.
Kalo kata kak Annisa Rahmah
Selama menunggu jodoh, isilah dengan kegiatan bermanfaat
Jika sudah saatnya,
Semua akan indah pada waktunya
.
Intinya hal yang utama adalah niat karena Allah
Terus memantaskan diri
Perbanyak sedekah
Terus berdoa
Jika sudah saatnya, insyaallah akan segera dipertemukan
.
*Acara Singlelillah Menjemput Jodoh Impian bersama Anandito dan Annisa Rahmah
.
#30haribercerita #30hbc1913
#singlelillah #jodoh #menjemputjodohimpian
14. Hari ke-14
----------------
Suatu pagi, terjadi obrolan di antara dua sahabat
.
Minggu (M): Hai, Senin.
Senin (S): Hai juga, Minggu.
M: Bagaimana kabarmu hari ini?
S: Seperti biasa aku baik-baik saja.
M: Ku lihat kamu terlihat murung. Ada apa?
S: Kamu tau, orang-orang selalu membenciku. Setiap hari ini, mereka merasa terpaksa menjalani aktivitasnya.
M: Iya, mereka seperti itu karena baru saja menikmati libur di hariku. Jadi, saat sedang senang-senangnya, eh malah kembali bekerja.
S: Iya begitulah. Tidak sepertimu yang selalu dinantikan saat akhir pekan.
M: Yah, memang sih berlibur itu menyenangkan. Tapi menurutku, bekerja itu untuk mencari uang untuk berlibur. Jadi, sebenarnya kamu itu sangat penting bagi mereka.
S: Oh iya, benar juga ya. Ternyata selama ini mereka telah melupakanku.
M: Kamu harus tetap semangat ya!
S: Tentu. Terimakasih ya Minggu. Kamu memang sahabat terbaikku.
M: Ya. Sudah tugasku untuk membantumu.
.
Begitulah, setiap Senin banyak orang yang beraktivitas dengan terpaksa. Tapi, mereka melupakan satu hal, bahwa bekerja itu diawali dari hari Senin. Dan banyak orang yang tak tahu akan hal ini.
Jadi, semangat beraktivitas di hari Senin, teman-teman! Tetap jalani harimu dengan penuh semangat ya!
.
#30haribercerita #30hbc1914
#harisenin #seninsemangat #fiksi
15. Hari ke-15
---------------
Suatu kalimat yang bermakna
Di hati setiap muslim
Dan tersimpan di relung jiwa
.
Sebuah kalimat istimewa
Diucapkan oleh lisan
Direnungkan oleh hati
Dipraktekkan di kehidupan sehari-hari
.
Setiap pribadi wajib memahami
Tiap makna dibalik kata Laillahaillallah Muhammaddarrasulullah
.
Sedikit kata
Namun dalam maknanya
.
Semoga aku dan setiap muslim
Bisa memaknainya
Dalam hati
Dan kehidupan sehari-hari
.
Aamiin...
.
#selfreminder #renungan #renungandiri
#30haribercerita #30hbc1915
16. Hari ke-16
------------------
2009.
Masih kelas 3 SMA. Umur sih sudah memasuki dewasa, tapi kelakuan masih remaja.. haha. Mulai mengenal apa itu cinta. Bahkan hingga lulus pun, masih belum selesai kisahnya.
Lulus sekolah satu tahun kemudian. Berhasil diterima di tiga universitas, dan pilihanku ada FKIP Pend. Matematika Universitas Lampung. Tadinya belajar menjadi seorang guru bukan pilihan utama. Namun, seiring berjalannya waktu, aku menikmatinya.
.
2019.
Menjadi seorang guru di SMPN 36 Bandar Lampung. Sudah hampir dua tahun. Walau, hanya berstatus guru honor, aku tetap bahagia. Karena materi bukanlah yang kucari, tapi bisa bertemu anak-anak setiap hari adalah hiburan buatku.
Mencari materi bisa dari hal yang lain. Dengan menulis di blog, dan share foto atau video di media sosial. Tak peduli yang kuterima, karena rizqi sudah ada yang mengatur. Menjadi guru bukanlah pilihanku, tapi ini adalah takdir hidupku.
.
#10yearchallenge #10yearschallenge #tenyearschallenge
#30haribercerita #30hbc1916
17. Hari ke-17
-----------------
Bicara tentang senja. Bicara tentang rindu. Kerinduan senja kepada sang malam. Meski hanya sesaat mereka bertemu, namun mereka menikmatinya. Seperti sepasang kekasih yang baru saja bertemu.
.
#30haribercerita #30hbc1917
#senja #tentangsenja #ceritasenja
18. Hari ke-18
------------------
Aku tak khawatir
Meski kita jarang bertemu
Walau kita tak saling menyapa
.
Aku tak bosan
Meski kita tak sering berkomunikasi
Walau kita tak saling menghubungi
.
Aku tetap tenang
Meski kita tak pernah beriringan
Walau kita jarang pergi bersama
.
Aku berharap untuk tenang
Karena akan ada saatnya
Kita selalu bertemu
Kita saling menyapa
.
Aku berharap untuk tenang
Karena kuyakin suatu hari
Kita sering berkomunikasi
Kita saling menghubungi
.
Dan aku berharap untuk tenang
Karena percaya suatu waktu
Kita selalu beriringan
Kita selalu pergi bersama
.
#puisi #akutenang #penulis
#30haribercerita #30hbc19tenang #30hbc1918 #30hbc19haraptenang
19. Hari ke-19
---------------
Hadiah terbaik dalam hidup bukanlah uang atau berbentuk barang. Melainkan kesempatan untuk kembali membuka mata, di setiap pagi. Dan kesempatan untuk tetap bisa menikmati hidup ini.
.
Karenanya, kita harus selalu bersyukur atas semua pemberian-Nya. Menjalani hidup ini dengan melakukan hal-hal yang baik dan yang terpenting selalu berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
.
Sebab hidup hanya sekali, jalanilah dengan sepenuh hati dan jadikanlah setiap langkah sebagai jejak kebaikan dalam kehidupan ini.
.
#30haribercerita #30hbc1919
#jejakkehidupan #jejaknovrian
20. Hari ke-20
------------------
Indonesia Mengajar
.
Hari ini bisa sharing bersama 3 orang teman asal Lampung yang pernah jadi Pengajar Muda di Indonesia Mengajar.
.
Dan saya tertarik dengan kisah mereka. Ada cerita begini. Tentang keadaan di Pegunungan Bintang, Papua. Kalian pasti tahu kalo di sana itu, maaf minoritas Muslimnya? Nah, kata Aan, yang juga teman sekampus saya, kalau kita mau Shalat Jumat itu harus jalan kaki menuruni gunung selama 3 sampai 5 jam. Itu baru berangkatnya. Tak terbayang bagaimana pada saat pulang yang harus naik gunung.
.
Anak-anak di sana itu butuh sekali sosok seorang guru. Bahkan, setiap hari mereka menunggu di bandara, menanti kedatangan gurunya. Jadi mereka itu benar-benar ingin sekali belajar.
.
Nah, kalau cerita Tri Sujarwo, teman satu komunitas Tapis Blogger, lain lagi. Ditempatkan di Pegunungan Yapen, Papua. Beda dengan Aan, jika ingin Shalat Jumat itu harus berangkat hari Kamisnya. Kenapa? Karena untuk ke kota yang ada Masjidnya, harus melewati beberapa sungai dan di desa hanya ada satu mobil untuk membawa warga ke kota.
.
Dan ceritanya lagi, kalau kita shalat itu, anak-anak pasti bertanya. Wajar, karena di sana belum pernah ada Muslim yang tinggal di sana. Satu yang saya ambil dari kisah teman-teman, di Indonesia Mengajar kita tidak hanya dituntut sebagai seorang guru, tapi juga sebagai profesi lainnya. Karena bagi masyarakat, guru itu tahu segalanya. Harus bisa sebagai dokter, koki, bahkan harus ahli teknologi.
.
Dan, saat ini telah dibuka Indonesia Mengajar Angkatan XVIII. Pendaftaran hingga 31 Januari ini. Buat-buat teman-teman yang berminat silahkan klik website
www.indonesiamengajar.org , untuk info selengkapnya. Bukan hanya yang memiliki basic guru, bisa juga dari pendidikan lainnya, karena yang terpenting sudah lulus S-1.
.
Indonesia Mengajar
Setahun Mengabdi, Seumur Hidup Terinspirasi
.
#30haribercerita #30hbc1920
#indonesiamengajar #imgtc #ruangsosial #pengajarmuda
Nah bagaimana?
Menarik bukan?
Nantikan kisah saya di 10 hari berikutnya ya !
Komentar
Posting Komentar